Menu
Tampilkan postingan dengan label MEDIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MEDIA. Tampilkan semua postingan

 


Berita hoaks kini semakin meresahkan masyarakat. Bagaimana tidak, setiap orang berpotensi untuk menyebarkan informasi yang kurang benar kepada orang lain, disadari maupun tidak. Oleh karena itu, setiap orang memang memiliki tugas untuk mendeteksi setiap informasi yang masuk.

Informasi mana yang isinya tentang fakta, atau pun yang palsu memang kadang hampir tak memiliki batas. Sangat tipis. Informasi sendiri bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang bisa berupa pesan maupun berita yang dilaporkan.

Sadar Hoaks Sedari Dini

Bentuk informasi sendiri beranekaragam, yaitu secara tertulis, rekaman suara, video, foto bahkan yang beredar dari mulut ke mulut. Sayangnya, tak semua informasi yang tersebar itu teruji kebenarannya, apalagi jika itu sengaja dibuat demi kepentingan pihak tertentu, baik individu maupun kelompok.

Pada akhirnya, ini akan menjadi sebuah hoaks. Hoaks adalah berita bohong, informasi yang palsu, fakta yang diplintir demi tujuan tertentu. Nah, tujuan ini sendiri bisa karena iseng karena lelucon atau memang bersifat serius (politis).

Beberapa Macam Berita Hoaks yang Beredari di Masyarakat

Sebelum lanjut membahas tentang generasi milenial dan perannya dalam pemilu, mari kita urai terlebih dahulu tentang konten sampah berjejuluk hoaks ini. UNESCO dalam publikasinya berjudul “Journalism, Fake News and Disinformation” yang dirilis tahun 2018 telah membagi hoaks alias kabar bohong ini menjadi 3 (tiga) kategori: misinformasi, disinformasi dan malinformasi.

Penjabarannya adalah sebagai berikut:

Misinformasi adalah informasi yang memang tidak benar atau tidak akurat, namun orang yang menyebarkannya berkeyakinan bahwa informasi tersebut sahih dan dapat dipercaya. Sejatinya tidak ada tujuan buruk bagi mereka yang menyebarkan konten misinformasi, selain sekedar untuk “mengingatkan” atau “berjaga-jaga”.

Disinformasi adalah informasi yang juga tidak benar namun memang direkayasa (fabricated) sedemikian rupa oleh pihak-pihak yang berniat membohongi masyarakat, sengaja ingin mempengaruhi opini publik dan lantas mendapatkan keuntungan tertentu darinya.

Malinformasi adalah informasi yang memang memiliki cukup unsur kebenaran, baik berdasarkan penggalan atau keseluruhan fakta obyektif. Namun penyajiannya dikemas sedemikian rupa untuk melakukan tindakan yang merugikan bagi pihak lain atau kondisi tertentu, ketimbang berorientasi pada kepentingan publik. 

Beberapa bentuk pelecehan (verbal), ujaran kebencian dan diskriminasi, serta penyebaran informasi hasil pelanggaran privasi dan data pribadi adalah ragam bentuk malinformasi.

Dengan memahami konsep kategorisasi yang ditawarkan UNESCO di atas, kita bisa memahami bahwa isu hoaks tak bisa dipandang sebagai suatu yang sederhana, apalagi sekedar ditangani dengan solusi yang disimplifikasi. 

Ada aktor dengan motif dan metodenya, ada medium dengan karakteristik pesannya, dan ada khalayak sebagai penerima pesan dengan kematangan checking behaviour-nya secara individual. Karakter dan keunikan inilah yang kemudian mesti disikapi dengan hati-hati, karena tidak bisa satu metode penanganan bias bekerja mengatasi ragam jenis hoaks yang beredar di ranah maya.

Bagaimana Cara Mengenali Misinformasi dan Disinformasi?

Ada beberapa ciri-ciri informasi yang bisa Anda curigai sebagai misinformasi atau disinformasi

1. Jika tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan

2. Jika itu mempermainkan bias Anda

3. Jika itu menimbulkan emosi positif atau negatif yang eksrim

4. Jika itu tidak punya sumber yang jelas atau statistik yang ditampilkan tampak usang.

Cara terbaik untuk mencari kebenaran informasi adalah sebagai berikut:

1. Mencari penulis

2. Mencari organisasi atau penerbit

3. Mancari kapan informasi itu diterbitkan

4. Mencari bukti

5. Mencari sumber lain

Intinya selalu mencari darimana informasi itu berasal. Semua orang harus hati-hati dalam menerima informasi dan cepat mencari informasi pembanding lain. Hal ini sangat berguna untuk memverifikasi informasi yang Anda terima. 




0

Website streaming online STRO terbaik

Website streaming online mulai populer semenjak pandemi datang. Selagi berada di rumah, ada banyak kebiasaan baru yang bisa dilakukan, diantranya menikmati film seri yang menarik. Berbagai website streaming online terbaik bermunculan, termasuk STRO. Untuk menemani weekend seru kamu, tak ada salahnya aplikasi ini menikmati hari libumu agar lebih berwarna. Banyak tayang menarik gaes, tak terkecuali serial “7 Hari Sebelum 17 Tahun” yang bisa kamu saksikan hanya di aplikasi.

Seperti apa sih asyiknya nonton film dengan STRO? Yuk, biar gak penasaran, saya kasih bocoran tipis-tipis ya :D

Mengenal Aplikasi STRO Untuk Streaming Film yang Wajib Kamu Tahu

Sebagai salah satu aplikasi Video On Demand, STRO menghadirkan berbagai macam film pilihan karya anak bangsa. STRO yang merupakan kependekan dari Stroworld Internasional Corp ini dapat dinikmati kapan saja dan dimana saja hanya dengan berlangganan sebesar 10 ribu rupiah per bulannya. Dengan biaya terjangkau, kamu bebas untuk menonton berbagai series dan film favorit pilihan.

Tertarik berlangganan STRO? Tenang, ada banyak pilihan metode pembayaran yang pastinya aman dan mudah, diantaranya adalah dengan transfer ke bank, gerai minimarket, GoPay dan juga OVO. Tidak berhenti sampai disitu saja, tampilan layanan series dan film yang dihadirkan di aplikasi ini juga sangat friendly, sehingga siapapun dapat mengunakannya dengan mudah.

Menonton Series di Aplikasi Streaming STRO

Mulai bingung mau nonton apa? Nah, buat kamu yang ingin menonton web series terbaru, serial “7 Hari Sebelum 17 Tahun” bisa menjadi referensi tayangan di akhir pekan ini. Web series yang satu ini mengisahkan tentang beberapa potret kehidupan remaja SMA yang sedang menghadapi lika-liku kehidupan, dimana mereka wajib menyelesaikan masalahnya masing-masing.

Website streaming online terbaik “17 Hari Sebelum 17 Tahun” menyuguhkan episode pertamanya dengan pengenalan karakter pemerannya yang begitu menarik. Karena membahas isu masalah anak remaja, yaitu bullying, film ini menggandeng BIOMETRIC INDONESIA sebagai lembaga psikologi. Jadi, jika kamu merasa ingin berkonsultasi tentang masalah mental, lembaga ini bisa membantu memberikan solusi.

Sebagai salah satu platform terbaik, STRO berusaha menghadirkan serial yang menarik sekaligus mengedukasi, tak terkecuali “7 Hari Sebelum Tujuh Belas Tahun”. Kamu bisa menikmatinya secara mudah, yaitu hanya dengan mengunduh aplikasi STRO dan berlangganan. Dengan begitu, kamu bakal bisa menikmati aneka tayangan series atau film secara fleksibel untuk menghabiskan weekend yang lebih seru bersama keluarga maupun para sahabat.

Pemeran Serial “7 Hari Sebelum 17 Tahun”

Sematan unsur media sosial di dalam cerita sungguh kuat karena sebagian tokoh mengalami bullying dari sini, salah satu dampak negatif dari perkembangan teknologi. Serial ini tentu diperankan oleh para remaja yang saat ini sedang naik daun. Tokoh utamanya, Lumi yang diperankan oleh Endy Arfian, merupakan sosok introvert namun penyayang keluarga. Disusul Zia yang diperankan oleh Tissa Biani, merupakan tokoh remaja yang ambisius dan baik ahti, walau sempat mengalami bullying dari teman-teman sekolahnya.

Lumi yang diceritakan sebagai anak SMA juga memiliki kakak bernama Reno, belajar di sekolah yang sama, yang diperankan oleh Marcell Darwin. Satu hal yang menarik adalah kehadiran jebolan Indonesian Idol, Lyodra Ginting dalam debut aktingnya yang berperan sebagai Gina, kekasih Reno. Gina sendiri memiliki adik bernama Nelly yang diperankan oleh Davina Karamoy.

Sederet aktris kawakan juga meramaikan serial ini, diantaranya Ginanjar yang berperan sebagai Pandu dan merupakan sahabat Lumi, juga Ibu Lumi dan Reno yang diperankan oleh Karina Suwandi yang sangat khawatir dengan masa depan kedua anaknya. Nah, masih banyak deretan aktris lainnya yang mewarnai serial “7 Hari Sebelum Tujuh Belas Tahun”.

Serial Film Tayang Setiap Minggunya 

Film ini akan ditayangkan secara serial setiap meninggunya selama 7 episode. Kemarin episode pertama saya sudah nonton dan ceritanya lumayan bikin deg-deg’an. Bukan karena bergenre horor ya, tapi karena alur ceritanya yang susah ditebak dan banyak kejutan sehingga membuat penonton berempati dan tersentuh dari sisi emosionalnya.

Biar gak penasaran, yuk segera unduh aplikasi STRO dan berlangganan untuk mendapatkan aneka tayangan favorit. Jangan lewatkan serial “7 Hari Sebelum Tujuh Belas Tahun” ya :D

Riana Dewie

15




Hingga tahun ini, sudah banyak program pemerintah yang terealisasi secara perlahan. Nah, peran serta kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) dalam hal ini sangat kuat. Kominfo sendiri bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang informasi dan informatika, dimana dalam hal ini membantu presiden menyelenggarakan pemerintahan negara. Pernah menerima SMS dimana isinya adalah reminder untuk  segera registrasi kartu SIM agar terhindar dari pemblokiran? Nah, itu adalah salah satu program pemerintah yang dikampanyekan oleh Kominfo.

Beruntung, pagi ini saya adalah satu dari 75 blogger yang diundang oleh Kominfo DIY untuk untuk berkerjasama membangun masyarakat, menuju Indonesia maju. Sebagai blogger, saya mulai tertarik untuk mengetahui bagaimana sepak terjang Kominfo di beberapa daerah, terutama DIY. Banyak hal yang sudah dilakukan oleh Kominfo DIY dalam pengembangan masyarakat serta melengkapi fasilitas-fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh masyraakat. Sayangnya, sosialisasi kepada masyarakat ternyata kurang sehingga tak banyak yang mengetahui apa saja program-program yang telah, sedang atau yang akan dilakukan.

Beberapa Program Kominfo DIY


Mencoba menyimak acara ini dari pagi hingga siang ini, ada beberapa program menarik yang sudah dilakukan oleh Kominfo DIY, diantaranya adalah membangun Co-working Space yang ramah difabel. Co-working space adalah sebuah ruang yang bisa dimanfaatkan oleh beberapa orang sebagai pemberdayaan potensi diri maupun bersama, baik itu untuk belajar, bekerja, merencanakan program dan sebagainya.

Nah, dalam rangka rencana pembangunan co-working space ini, Kominfo DIY mengadakan acara FGD Komunitas Difabel untuk saling bertukar ide demi terlaksananya pembangunan ini. Banyak hal yang dibahas di sini, diantaranya rencana tentang bagaimana bentuk fisik bangunan, sarana-prasarana serta pemanfaatannya. Diharapkan, tempat ini kelak bisa diimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk para penyandang difabel.   

Selain itu, Kominfo DIY juga bekerjasama dengan para blogger lokal dan juga para pembuat konten untuk bisa mensosialisasikan berbagai program pemerintah menuju negara yang lebih maju. Di sini, Kominfo bersama dengan masyarakat dan para blogger untuk meminimalisir menjamurnya hoax dan berusaha untuk selalu menyebarkan konten positif di media sosial.

Ini sejalan dengan acara Kominfo DIY beberapa waktu lalu, yaitu penyelenggaraan Forum Komunikasi Media Sosial. Acara bertema “Media Yang Benar Menjadikan Peran Positif bagi Masyarakat ini menyinggung beberapa beberapa hal penting tentang industri digital, juga hasil kajian industri kreatif digital tahun 2017 di Yogyakarta.  

Menuju Indonesia Maju bersama Kominfo

Dari waktu ke waktu, pemerintah mencoba untuk meningkatkan kualitas segala bidang kehidupan yang lekat dengan masyarakat. Nah, pembangunan ini mengarah pada pengembangan infrasutruktur di beberapa daerah tertinggal, pembangunan sumber daya manusia serta menuju Indonesia maju yang harapannya bisa diwujudkan tahun 2019. Salah satu cara untuk mewujudkan adalah dengan kebijakan pemerataan yang berkeadilan.

Kebijakan ini tentu menyangkut banyak aspek yang akan mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Masyarakat menengah ke bawah menjadi prioritas pemerintah, dimana mereka akan diperjuangkan unruk mendapatkan banyak support, baik secara fisik maupun spiritual. Selain itu, menyangkut aspek ekonomi, pemerintah akan memeratakan harga BBM di Kalimantan dan Papua. Di sana harga BBM sangat tinggi, yaitu bisa mencapai lebih dari Rp. 50.000 per liter, padahal di jawab harga per liter kurang dari Rp. 10.000,-.

Selain itu, pemerintah pun mempersiapkan kompetensi tenaga kerja melalui vokasi sehingga merek akan lebih terampil dengan bidang yang diampunya. Nah, ada pula keprihatinan pemerintah akan dominasi pasar modern akan pasar tradisional. Pemerintah akan bergerak mengatasi ini agar pedagang tradisional tetap bertahan dan dapat bersaing dengan pasar modern yang kini bisa kita temui dimana-mana. Masih banyak lagi  program pemerintah jokowi untuk meningkatkan kehidupan bangsa, dan kita doakan agar semua berjalan dengan lancar.

Perekonomian nasional berasas demokrasi sednag digalakkan pemerintah dalam rangka menuju Indonesia maju. Keadilan sosial juga diperkuat agar agar semakin banyak masyarakat yang sejahtera dan menerima haknya secara merata. Hal yang saat ini sedang diperjuangkan pemerintah adalah mengeluarkan kebijakan berdasarkan apa yang mereka butuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup (equality), bukan sekadar mendapat persamaan berpakuan (equality).

Dengan adanya acara ini, masyarakat dan blogger diharapkan dapat mendukung program pemerintah untuk memajukan Indonesia dengan berbagai hal yang positif. Semoga apa yang diperjuangkan seluruh perangkat pemerintah, tak terkecuali Kominfo, selalu berjalan secara adil, makmur dan mewujudkan kesejahteraan bersama. 

Riana Dewie

sumber:
  • Penjelasan dari Kominfo DIY
  • diskominfo.jogjaprov.go.id




0

Cara Cerdas Memanfaatkan Media Sosial - SUMBER

Saya rasa ini agak mengkhawatirkan. Sebuah cerita yang saya dapatkan dari sahabat dimana ia memiliki kekasih dari negara pengayom Aborigin, Australia, yang sedang tinggal beberapa bulan di Indonesia. “Saya bingung dengan orang Indonesia. Disini sosial media hanya untuk gila-gilaan, sangat ringan. Tapi di negara saya, Facebook adalah ladang rezeki dan harus menghasilkan...”, ungkap kekasihnya. Betapa malu sahabat saya tadi mendengar pengakuan orang kesayangannya itu. Tentu, ini bisa menjadi bahan introspeksi bersama bahwa fungsi sosial media adalah lebih dari sekedar curhatan ataupun ketikan iseng yang tak ada nilainya sama sekali. 

Indonesia, salah satu negara dengan masyarakat yang rata-rata gencar mengkonsumsi media sosial sebagai hiburan. Akun Facebook, Twitter, Google, Instagram, Path dst pastinya tak pernah pindah dari pandangan. Sebagai seorang awam, saya menganggap ini sebagai perwujudan budaya instan yang mengakar di masyarakat. Saking instannya, segala informasi akan didapat dalam waktu singkat. 

Perkembangan teknologi yang terkemas melalui media sosial sungguh mengubah hidup masyarakat tradisional menjadi masyarakat digital. Berkah atau musibahkah ini? Tentu harus dikaji secara mendalam. Media komunikasi dan sosialisasi yang canggih dapat mempermudah hidup masyarakat, inilah berkahnya. 

Di sisi lain, ada saja dampak buruk yang terjadi ketika seseorang tak bijak dalam bersosial media. Seakan ia raja, bisa berbuat sesuka hati, merasa tak ada orang lain yang berani mengkritisi. Disinilah, ego di era digital semakin menghantui ketika setiap orang berambisi untuk mengeruk keuntungan pribadi. Manfaat media sosial juga memudar saat orang melakukan update status yang tak ada nilainya sama sekali. Kesannya, masyarakat kita tak memiliki tujuan saat memanfaatkan kecanggihan teknologi, seakan membenarkan curhatan pacar sahabat saya tadi. 

Bijak dalam memanfaatkan teknologi itu penting karena disanalah akan kita temukan nilai hidup. Apakah masyarakat Indonesia sudah mampu mewujudkannya? Yuk kita lihat fakta yang terjadi akhir-akhir ini sehubungan dengan pengalaman pribadi saya saat dihadapkan pada berbagai isu di sosial media :

1. Ekonomi : Bisnis dan Teknologi, Kolaborasi Positif Penghasil Rezeki
Jujur dan gesit bersosial media ternyata menguntungkan. Online shop semakin menjamur di sosial media hingga terkadang saya pribadi tak lagi berminat belanja di mall karena lebih hemat. Selain sebagai penikmat, saya pun pernah mengais rezeki dari online shop, semua terasa mudah dan cepat. Notif email atau SMS membuat saya bahagia, tanda bahwa konsumen sudah transfer belanjanya. 
è Jadi, di bidang ekonomi, sosial media membantu saya untuk menghasilkan rezeki. 

2. Politik : Persaingan Tak Sehat Justru Memecah Hubungan Sosial
Jujur saja, saya sama sekali tak paham politik. Bahkan ramainya pilpres beberapa waktu lalu, saya tak mengikutinya secara runtut, hanya menangkap benang merahnya. Menghadapi dua kubu besar saat itu, prinsip saya adalah : saya pilih ini. Andai kamu pilih itu, silahkan. Itu hak kamu.
Tapi apa yang terjadi sungguh diluar perkiraan saya. Ternyata orang di sekitar saya, kenalan lama, yang biasanya adem ayem bisa melakukan revolusi karakter. Sangat memprihatinkan, perbedaan pandangan politik menghadirkan fenomena saling terkam hingga ambisi saling menjatuhkan di media sosial. Bahkan ikatan persahabatan di sosial media berakhir dengan saling hapus kontak teman-teman yang tak sepaham dengannya.
è Jadi, di ranah politik, saya rasa toleransi masyarakat dalam bersosial media harus lebih ditingkatkan. Beda itu biasa. Tapi yang membuat kita jadi manusia luar biasa adalah dapat menghargai perbedaan dengan lapang dada.

3. Agama : Toleransi Agama Wujudkan Kedamaian
Masalah kepercayaan masih menjadi hal sensitif bagi masyarakat Indonesia. Beberapa orang tampak mempertahankan keharmonisan antar umat beragama. Disini, media sosial bertugas menyebarkan wawasan agama yang mengedukasi, dapat dibaca setiap orang tanpa harus merasa sensitif jika dikaitkan dengan iman lainnya.
Toleransi Antar Umat Beragama - SUMBER
Kuncinya satu, merendahkan ego dan tak mudah terpancing dengan 'beda' yang pada akhirnya hanya memecah belah persaudaraan antar umat beragama. Para pelopor kebencian saat menjatuhkan iman orang lain kadang sukses duduk di Top 1 karena diperkuat oleh teman-temannya yang berpikir sama, sekalipun ini tak selalu benar. Lalu, siapkah nitizen bertanggung jawab atas ini?

è   Saya rasa, sosialisasi tentang pemanfaatan sosial media dalam rangka meningkatkan kualitas iman dan toleransi antar umat beragama sangat perlu dilakukan oleh beberapa pihak. Tujuannya agar perbedaan agama bisa dijadikan media untuk berbagi kebaikan dan solusi, bukan justru saling menjatuhkan.    

4. Pendidikan : Edukasi Instan Penambah Wawasan
Dalam hal edukasi, media sosial sungguh memberikan kontribusi yang luar bisa. Masyarakat semakin pintar tanpa harus repot baca tumpukan buku atau pun tak perlu datang langsung ke tempat impian. Hanya dari satu titik yang terbantu oleh kelincahan jari-jari Anda, dunia sudah ada di genggaman, bisa berjalan-jalan gratis, resep masakan berlimpah, bisa menikmati lukisan indah tanpa harus datang ke galeri seni dsb. Berita baiknya, saat ini banyak tersedia media untuk belajar atau sekolah online yang akan membuat masyarakat makin cerdas, hanya dari rumah.
è   Mudah, cepat dan praktis, itulah manfaat sosial media dari segi pendidikan. Tapi awas, jangan sampai generasi muda terjerumus dalam informasi yang tak layak untuk dinikmati. Semua berperan untuk ini. Orang tua, ahli IT, pemilik situs bahkan masyarakat umum harus bekerja sama mewujudkan edukasi positif bagi generasi muda saat bersosial media. 

5. Sosial : Hati-hati itu Perlu
Tak dapat dipungkiri, akhir-akhir ini kita sering disuguhi dengan berbagai berita heboh di sosial media akibat kesalahan yang sangat sepele. Masih ingat kasus gadis belia yang mendadak populer lantaran selfie di taman bunga Pathuk, Jogja? Kasus lain yang lebih memprihatinkan ketika seorang gadis diajak ‘bermain’ lelaki kenalannya di FB saat baru pertama bertemu.
è  Apa pesan dari semua ini? Mengingatkan nitizen untuk lebih hati-hati dalam memanfaatkan sosial media. Mulai sekarang, jangan terlalu umbar status baru jika memang membahayakan. Waspada itu perlu karena apa yang Anda lihat di dunia maya belum tentu sama di dunia nyata. 
***
Saya sempat bermimpi, betapa amannya dunia maya ketika ada polisi online yang bisa ungkap setiap pelanggaran. Semua masalah diatas adalah fenomena era baru yang harus kita petik hikmahnya. Bhinneka Tunggal Ika, dalam hal apapun itu, harus dijadikan dasar untuk melangkah bersama. Beda tak masalah, asalkan bisa saling menghargai. Nah, Anda dan semua orang sesungguhnya dapat memetik banyak berkah dari aktivitas di media sosial, asalkan cerdas memanfaatkannya.


Artikel ini diikutsertakan dalam Kompetisi Blog yang diselenggarakan oleh ICRS dan Sebangsa.


Riana Dewie
0

Crayon Sinchan (plus.google.com)


Anda masih ingat lirik ini? “Seluruh kota Merupakan tempat bermain yang asyik....Oh senangnya, Aku senang sekali.......”

Ya, betul sekali. Inilah lirik lagu dari Crayon Sinchan, serial anak yang menampilkan tokoh bocah menggemaskan umur lima tahun. Bocah ini tak pernah lelah untuk membuat marah banyak orang disekitarnya lantaran suka bikin onar dan tak pernah merasa bersalah. Hehe
Sinchan, manga dan anime karya Yoshito Usui ini dulu pertama kali muncul di tahun 1990 di Jepang. Ceritanya yang menarik dari waktu ke waktu telah sukses menyedot perhatian masyarakat, apalagi ketika ditayangkan di berbagai stasiun televisi di beberapa negara di dunia, termasuk di Indonesia. Setiap hari minggu, masyarakat Indonesia bisa menikmati anime lucu ini sambil menikmati weekend di rumah.

Hebatnya, serial yang ditujukan untuk anak-anak ini ternyata juga sangat digemari oleh orang dewasa karena ceritanya yang kocak dan selalu menghibur. Hal inilah yang memicu kontroversi terhadap tayangan anak ini. Banyak orang tua memiliki stigma negatif terhadap serial crayon Sinchan lantaran alur ceritanya yang terkadang dianggap kurang mendidik, seperti Sinchan yang mendadak genit ketika menggoda wanita dewasa, Sinchan yang tidak nurut jika dinasehati orang tua, ayah Sinchan yang suka tergoda dengan kecantikan wanita lain, ibu Sinchan yang suka marah-marah dan berkata kasar kepada Sinchan, tokoh Sinchan yang berkarakter bandel dan nakal dll. Bahkan adegan dewasa pun sering dipertontonkan di serial ini sehingga banyak orang tua yang protes agar serial anak ini tak lagi tayang di Indonesia.

Ini memang potret nyata dari serial yang sebenarnya kurang baik bila dipertontonkan di depan anak-anak. Memang sepintas, serial ini selalu menghadirkan karakter Sinchan yang lucu, ceria, unik dan penuh dengan kebahagiaan. Namun, tahukah Anda ada cerita tragis di balik serial Crayon Sinchan ini?

Dari rumor yang beredar, cerita Sinchan yang dikenal ceria ini ternyata ditulis sendiri oleh ibunya, Misae Nohara. Ia merasakan kepedihan yang mendalam lantaran Sinchan yang berniat menolong adiknya, Himawari, saat alami kecelakaan tertabrak mobil, ternyata tak dapat menyelamatkan diri. Keduanya akhirnya meninggal dunia secara tragis dalam kecelakaan tersebut. Akibat kejadian ini, sang ibu mengalami depresi berat hingga akhirnya menulis sebuah kisah bahwa kedua anaknya masih hidup hingga sekarang di crayon milik Shinchan dalam sebuah diarynya.

Sinchan Menari (wallpapers.brothersoft.com)


Itulah beberapa kisah anime kocak Crayon Sinchan di dunia nyata. Sekalipun banyak kontroversi, saya yakin serial ini tetap dirindukan oleh banyak penggemarnya. Tokoh Shinnosuke Nohara atau Shin-chan yang selalu bikin onar; Misae Nohara, ibu Sinchan yang sering dibuat jengkel karena kenakalan Sinchan; Hiroshi Nohara, ayah Sinchan yang sangat tunduk kepada istri; Shiro, anjing kesayangan Sinchan berwarna putih dan sangat cerdas serta berbagai tokoh lain yang ikut menyemarakkan serial anak ini. Masa kecil saya dulu juga sempat diwarnai dengan berbagai tayangan anak asal Jepang, salah satunya Crayon Sinchan yang selalu menghibur dan menemani hari libur saya di rumah.

“...Oh senangnya... Aku senang  sekali......“

@RianaDewie (dan berbagai sumber)
11

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Total Tayangan Halaman