Menu

Asal Mula Cerita Crayon Sinchan

Crayon Sinchan (plus.google.com)


Anda masih ingat lirik ini? “Seluruh kota Merupakan tempat bermain yang asyik....Oh senangnya, Aku senang sekali.......”

Ya, betul sekali. Inilah lirik lagu dari Crayon Sinchan, serial anak yang menampilkan tokoh bocah menggemaskan umur lima tahun. Bocah ini tak pernah lelah untuk membuat marah banyak orang disekitarnya lantaran suka bikin onar dan tak pernah merasa bersalah. Hehe
Sinchan, manga dan anime karya Yoshito Usui ini dulu pertama kali muncul di tahun 1990 di Jepang. Ceritanya yang menarik dari waktu ke waktu telah sukses menyedot perhatian masyarakat, apalagi ketika ditayangkan di berbagai stasiun televisi di beberapa negara di dunia, termasuk di Indonesia. Setiap hari minggu, masyarakat Indonesia bisa menikmati anime lucu ini sambil menikmati weekend di rumah.

Hebatnya, serial yang ditujukan untuk anak-anak ini ternyata juga sangat digemari oleh orang dewasa karena ceritanya yang kocak dan selalu menghibur. Hal inilah yang memicu kontroversi terhadap tayangan anak ini. Banyak orang tua memiliki stigma negatif terhadap serial crayon Sinchan lantaran alur ceritanya yang terkadang dianggap kurang mendidik, seperti Sinchan yang mendadak genit ketika menggoda wanita dewasa, Sinchan yang tidak nurut jika dinasehati orang tua, ayah Sinchan yang suka tergoda dengan kecantikan wanita lain, ibu Sinchan yang suka marah-marah dan berkata kasar kepada Sinchan, tokoh Sinchan yang berkarakter bandel dan nakal dll. Bahkan adegan dewasa pun sering dipertontonkan di serial ini sehingga banyak orang tua yang protes agar serial anak ini tak lagi tayang di Indonesia.

Ini memang potret nyata dari serial yang sebenarnya kurang baik bila dipertontonkan di depan anak-anak. Memang sepintas, serial ini selalu menghadirkan karakter Sinchan yang lucu, ceria, unik dan penuh dengan kebahagiaan. Namun, tahukah Anda ada cerita tragis di balik serial Crayon Sinchan ini?

Dari rumor yang beredar, cerita Sinchan yang dikenal ceria ini ternyata ditulis sendiri oleh ibunya, Misae Nohara. Ia merasakan kepedihan yang mendalam lantaran Sinchan yang berniat menolong adiknya, Himawari, saat alami kecelakaan tertabrak mobil, ternyata tak dapat menyelamatkan diri. Keduanya akhirnya meninggal dunia secara tragis dalam kecelakaan tersebut. Akibat kejadian ini, sang ibu mengalami depresi berat hingga akhirnya menulis sebuah kisah bahwa kedua anaknya masih hidup hingga sekarang di crayon milik Shinchan dalam sebuah diarynya.

Sinchan Menari (wallpapers.brothersoft.com)


Itulah beberapa kisah anime kocak Crayon Sinchan di dunia nyata. Sekalipun banyak kontroversi, saya yakin serial ini tetap dirindukan oleh banyak penggemarnya. Tokoh Shinnosuke Nohara atau Shin-chan yang selalu bikin onar; Misae Nohara, ibu Sinchan yang sering dibuat jengkel karena kenakalan Sinchan; Hiroshi Nohara, ayah Sinchan yang sangat tunduk kepada istri; Shiro, anjing kesayangan Sinchan berwarna putih dan sangat cerdas serta berbagai tokoh lain yang ikut menyemarakkan serial anak ini. Masa kecil saya dulu juga sempat diwarnai dengan berbagai tayangan anak asal Jepang, salah satunya Crayon Sinchan yang selalu menghibur dan menemani hari libur saya di rumah.

“...Oh senangnya... Aku senang  sekali......“

@RianaDewie (dan berbagai sumber)

11 komentar:

  1. Wah.. Kok latar belakangnya bikin sedih sekali... 😭😭

    BalasHapus
  2. foto terahirnya..duh ya..kwkwkwkw..sinchan banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk... Juga kamu banget mbak 🤭🤭🤭

      Hapus
  3. Dulu sering nonton karena nemenin anak. Sejak anakku ga nonton, saya pun gak pernah nonton lagi.

    BalasHapus
  4. Ya ampunnn kartun yang katanya jorse tapi selalu kutunggu tiap minggu di depan tipi, kwkwkwk

    BalasHapus
  5. aku dulu gak terlalu tertarik nonton Sinchan, kadang2 aja nonton sekilas kalau pas adekku nyetel. Duh, baru tau kisah dibaliknya, sedih banget huhuuu..

    BalasHapus
  6. Kalau begini aku pun jadi sibuk...berusaha mengejar-ngejar dia...

    Eh malah nyanyi haha

    Baru tau klo kisah si sinchan ini karena rasa kehilangan dan kerinduan seorang ibu terhadap anaknya...padahal ya aku sendiri sebagai generasi 90an merasa terhibur dengan adegan kocaknya. Ga peduli mendidik atau egak yang penting mengibur mbak hahaha

    BalasHapus
  7. Wah baru tau kalau ternyata ada cerita sedih dibalik serial kartun yang sukses membuat kita tertawa ini lho mbak..

    BalasHapus
  8. Hiks jadi tau asal muasal ceritanya. Sedih dan tragis ya mba. Mgkn film kartun masuk kategori dewasa kali ya. Bagaimanapun, aku suka film shinchan.

    BalasHapus
  9. Kl menurutku kartun Shinchan emang bukan buat anak2..di Jepang memang kartun ada segmen2nya, gak semua buat anak2. Kyk Doraemon pun ttp bth bimbingan orang tua. Kl gak didampingi bisa2 larut dlm khayalan py penolong kyk doraemon..

    BalasHapus

Hi, terimakasih atas kunjungannya. Silakan bertanya atau berdiskusi dengan menulis di kolom komentar.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Total Tayangan Halaman